RANS Simba Bogor Hentikan Tren Apik Satya Wacana Salatiga, Berita IBL

RANS Simba Bogor tampil dominan dalam kemenangan 97-81 atas Satya Wacana Salatiga, Sabtu (18/5). Selepas tepis mula, RANS selalu di depan Satya Wacana. Efektivitas adalah pembeda nyata kedua tim. RANS memanfaatkan dengan bagus setiap kesempatan tembakan mereka. 

Akurasi RANS mencapai 48 persen (35/72). RANS juga cekatan dalam memaksimalkan kesalahan-kesalahan Satya Wacana. Ada 12 turnover Satya Wacana yang berubah menjai 23 poin atau nyaris semuanya berujung dengan dua poin. 



Trio asing RANS kembali menunjukkan peran besarnya. Le’bryan Nash memimpin tim dengan 21 poin, 9 rebound, 8 asis, dari 7/12 tembakan saja. Jerome Jordan kokoh di bawah ring dengan dobel-dobel 20 poin, 11 rebound, plus 3 blok. Devon Van Oostrum seperti biasa dobel-dobel 14 poin, 5 rebound, 10 asis, dan 4 steal. 

Dengan dilepasnya Joshua Caldwell, RANS berharap pada kontribusi barisan lokal. David Nuban produktif dengan 13 poin selama 19 menit bermain dari bangku cadangan sedangkan Daniel Salamena 11 poin dari 4/7 tembakan. 

Satya Wacana punya empat nama dengan dua digit poin. Tiga di antaranya adalah pemain asing. Namun, tidak ada satupun yanh menyentuh setidaknya 20 poin. Mike Henn dan Tyree Robinson bersamaan mencetak 19 poin. Robinson butuh 31 menit dan 18 tembakan (masuk 7) sedangkan Henn hanya bermain 15 menit dan memasukkan 6/8 tembakan. Robinson melengkapi dobel-dobelnya dengan 10 rebound dan tambahan 5 asis, 3 steal, 3 blok. 

Isaac Asrat yang menyala di kemenangan sebelumnya melawam Borneo Hornbills kali ini cukup terbatas. Hanya melepaskan 11 tembakan, Asrat mencetak 12 poin dengan tambahan 7 asis. Calvin Biyantaka menutup daftar dengan 11 poin plus 4 rebound selama 33 menit bermain. 

Ini adalah laga keenam RANS di bawah komando Thomas Roijakkers. Hasilnya, separuh berhasil mereka menangkan. RANS kini memiliki rekor (9-7). Bagi Satya Wacana, ini mengakhiri catatan apik dua kemenangan beruntun mereka. Ini kekalahan ke-12 Satya Wacana dari 17 laga. (DRMK)

Foto: IBL Indonesia 


Tinggalkan komentar