GP Mandalika Tahun Kedua: Lebih Rapi dengan Catatan di Sana-sini , Terupdate

Titik-Titik Shuttle Bus Masih Bikin Bingung Sebagian Penonton

Pengaturan akses keluar masuk Sirkuit Mandalika teratur dan antusiasme penonton dipuji pembalap. Tempat parkir lebih tertata pula meski parkir liar dengan tarif mahal juga masih ada.

I’IED RAHMAT RIFADIN, Lombok Tengah

SUARA raungan mesin motor-motor MotoGP terdengar nyaring bersahutan sampai di area luar Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, kemarin (15/10) siang. Idrus, salah seorang pedagang kaus oleh-oleh, duduk sendirian di depan lapaknya yang digelar di pinggir jalan seberang pintu masuk sirkuit di Nusa Tenggara Barat (NTB) itu.

”Tidak seramai tahun lalu. Tapi ya, alhamdulillah ada aja pembeli,” ucapnya kepada pojok berita.

Pria asal Ampenan, Kota Mataram, tersebut datang ke sirkuit di kawasan Lombok Tengah itu pada Jumat (13/10) untuk menjajakan dagangan. ”Semalam (14/10) saya lembur sampai jam 12 malam. Itu aja cuma laku dua,” katanya.

Baca Juga: Jorge Martin DNF di MotoGP Indonesia: Kesalahanku Hanyalah Melebar 1 Meter

Di dalam sirkuit, puluhan ribu penonton sedang asyik menikmati aksi para pembalap top dunia MotoGP beradu kemampuan dengan kecepatan lebih dari 300 km/jam mengitari sirkuit sepanjang 4,3 km tersebut. Cuaca panas tak mereka hiraukan.

Sebelum start, Marc Marquez dkk keliling sirkuit menyapa fans dengan menaiki mobil bak terbuka dalam acara Hero Walk. Penonton bergemuruh menyambut para idola itu. ”Fans di Indonesia memang selalu luar biasa,” ujar Fabio Quartararo, pembalap Monster Energy Yamaha.

Juara dunia MotoGP 2021 itu menjadi salah seorang pembalap yang ikut dalam acara Hero Walk. Di akhir balapan, dia juga tersenyum manis setelah meraih podium dengan finis di posisi ketiga.

Baca Juga: Francesco Bagnaia, Membalikkan Nasib Buruk Menjadi Kemenangan di MotoGP Indonesia

Luhung Kusonggo, salah seorang penonton asal Jakarta, datang berombongan bersama 20 teman kantornya. Pria yang mengidolakan Marc Marquez itu tahun lalu juga hadir langsung ke Mandalika untuk menyaksikan balapan akbar tersebut.

Luhung melihat penonton tahun ini memang ramai. Namun, jika dibandingkan dengan gelaran perdana tahun lalu, dia merasa euforianya masih kalah. ”Tahun lalu itu ramai banget dari depan sampai masuk,” jelasnya bercerita.

Tinggalkan komentar