Jika berbicara mengenai asuransi mobil, maka ada beberapa hal yang harus diketahui. Salah satunya adalah terkait cara menghitung asuransi mobil. Perhitungan simulasi asuransi mobil sendiri dapat dilakukan berdasarkan jenis asuransi, wilayah serta harga mobil. Untuk mengetahui cara menghitung simulasi pada asuransi mobil, maka simak penjelasan berikut:
Pengertian Asuransi Mobil
Saat ini ada banyak kasus kecelakaan mobil yang memakan korban jiwa. Untuk mengurangi risiko terluka dan kematian ini, maka para pemilik mobil harus meningkatkan keamanan. Meskipun begitu, risiko kendaraan rusak tetap tidak dapat terhindarkan baik rusak yang ringan maupun berat. Oleh karena itu, untuk mengatasinya maka diperlukan asuransi mobil.
Asuransi mobil yaitu pertanggungan kerugian atau kerusakan yang terjadi pada kendaraan mobil. Dasar dari jaminan ini adalah terkait kerusakan mobil serta tanggung jawab hukum kepada pihak lain yang dirugikan ketika menggunakan kendaraan.
Perhitungan Asuransi Mobil
Untuk menghitung premi asuransi mobil harus berdasarkan ketentuan yang sudah ditetapkan. Perhitungan ini harus merujuk kepada kategori wilayah serta harga mobil itu sendiri. Dua hal yang menjadi penentu harga premi, yaitu kategori wilayah dan harga mobil. Untuk kategori wilayah terbagi menjadi 3 bagian, yaitu wilayah I, II dan III.
Dari ketiga kategori ini mewakilkan daerahnya masing-masing. Wilayah I yaitu Sumatera dan Kepulauan di sekitarnya. Kemudian wilayah II meliputi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Sementara wilayah III yaitu wilayah lain yang tidak disebutkan pada wilayah I dan II.
Perhitungan premi juga harus didasarkan pada kategori harga mobil. Setiap kategori memiliki harga yang beragam. Berikut kategori yang dimaksud:
- Rp 0-Rp 125 juta.
- lebih dari Rp 125 juta-Rp 200 juta.
- lebih dari Rp 200 juta-Rp 400 juta.
- lebih dari Rp 400 juta-Rp 800 juta.
- lebih dari Rp 800 juta.
Contoh Simulasi Asuransi Mobil
Berdasarkan kategori, harga mobil dan wilayah, maka akan mudah untuk mengetahui besaran premi asuransi mobil. Ada 3 jenis asuransi mobil yang paling populer. Simulasi perhitungan asuransi mobil ini dapat dicontohkan sebagai berikut:
1. Asuransi Mobil TLO
Total Loss Only (TLO) merupakan klaim asuransi yang hanya bisa diajukan ketika terjadi kehilangan total. Artinya kerusakan yang terjadi pada mobil di atas 75%, mobil hilang karena dicuri atau dirampas. Jika menjadi nasabah asuransi mobil TLO, maka berikut adalah contoh simulasinya:
- Harga mobil Suzuki All New Ertiga tipe GX-AT: Rp 269.800.000.
- Plat nomor mobil DKI Jakarta: Wilayah 2.
- Rate asuransi: 0,44%
- Biaya premi: 0,44% x Rp 269.800.000 = Rp 1.187.120.
2. Asuransi Mobil All Risk
Jenis asuransi mobil All Risk dikenal juga dengan sebutan comprehensive atau keseluruhan. Artinya, asuransi ini akan menanggung segala jenis kerusakan. Mulai dari kerusakan yang ringan, sedang, berat hingga kehilangan. Lengkapnya layanan yang diberikan oleh asuransi mobil All Risk, tentunya biaya juga lebih mahal daripada TLO. Berikut simulasi asuransi mobil jenis All Risk:
- Harga mobil Suzuki All New Ertiga tipe GX-AT: Rp 269.800.000.
- Plat nomor mobil DKI Jakarta: Wilayah 2.
- Rate asuransi: 2,08%
- Biaya premi: 2,08% x Rp 269.800.000 = Rp 5.611.840.
3. Asuransi Mobil Gabungan
Berikutnya adalah jenis asuransi mobil gabungan. Asuransi ini berlaku ketika nasabah pertama membeli cicilan mobi. Dalam asuransi ini maka nasabah akan memperoleh pertanggungan All Risk selama tahun pertama pembelian mobil, dan sisanya asuransi TLO. Simulasi perhitungannya juga mengkombinasikan All Risk dan TLO.
Misal masih dengan jenis mobil yang sama seperti sebelumnya, ketika nasabah membeli jenis asuransi gabungan. Maka di tahun pertama biaya premi adalah sebesar Rp 5.611.840. Kemudian di tahun berikutnya, biaya premi sesuai dengan jenis TLO yaitu Rp 1.187.120.
Itulah cara menghitung dan contoh simulasi asuransi mobil yang harus diketahui sebelum membeli produk asuransi kendaraan. Ketika akan memilih asuransi mobil, pastikan untuk memperhatikan semuanya secara tuntas. Sehingga tidak ada penyesalan di kemudian hari.