Apakah trading crypto untuk pemula memang benar-benar cocok? Trading mata uang kripto akhir-akhir ini memang semakin sering dibicarakan karena bisa menjadi aset investasi yang nilainya cukup menjanjikan.
Namun sebagai pemula tentu harus memahami dasar-dasarnya terlebih dahulu secara komprehensif. Karena tidak jauh berbeda dengan saham maupun pasar keuangan lainnya, dalam trading crypto ini bisa menjadi sesuatu yang kompleks serta melibatkan berbagai komponen dan membutuhkan pengetahuan.
Para ahli juga menyarankan agar mempelajari tentang cryptocurrency, keamanan crypto, pertukaran serta hal-hal yang sering digunakan dalam trading ini sebelum menginvestasikan waktu dan uang Anda.
Apa Itu Trading Mata Uang Crypto?
Trading kripto merupakan jual beli cryptocurrency yang menggunakan platform atau bursa khusus crypto. Beberapa platform trading ini yang paling populer diantaranya Binance, Coinbase dan CoinDEX.
Dalam trading ini menggunakan konsep mendapatkan keuntungan pada jangka waktu tertentu. Agak berbeda dengan investasi yang lebih bertujuan menjaga aset dalam periode jangka panjang.
Selain itu, investasi juga menutup mata terhadap fluktuasi jangka pendek di pasar, sementara kripto bertujuan untuk mendapatkan poin sebanyak-banyaknya sehingga peka terhadap fluktuasi waktu yang singkat.
Jadi belajar trading crypto untuk pemula harus tahu tentang cara memahami tren pasar dan tren harga jangka pendek agar mendapatkan untung. Intinya harus sering-sering membeli di harga murah dan segera menjualnya saat harga naik.
Istilah yang Harus Dipahami Trading Crypto untuk Pemula
Belajar crypto bagi yang masih pemula, mungkin dapat diawali dengan memahami beberapa istilah penting berikut ini:
1. Scalping
Merupakan strategi trading jangka pendek untuk memperoleh keuntungan instan. Biasanya trader akan memegang koin selama beberapa detik atau menit. Meskipun keuntungannya tidak sebesar tipe lainnya tapi jika diakumulasikan dalam sehari cukup lumayan.
Cocok dimainkan apabila pasar sedang super sibuk sehingga peluang mendapatkan profit bisa maksimal. Scalping biasanya dimainkan oleh trader berpengalaman untuk mencari celah keuntungan dari pergerakan harga kecil.
2. Day Trading
Sesuai dengan namanya, trading jenis ini melibatkan penyimpanan aset selama 1 hari atau dikenal juga sebagai perdagangan intraday. Jenis ini memungkinkan pedagang untuk masuk dan keluar di hari yang sama.
Untuk melakukannya, trader harus mempertimbangkan analisis teknis dasar, misalnya memakai indikator tenis untuk menentukan kondisi pasar dan mengidentifikasi trend. Menerapkan cara trading ini mungkin menawarkan keuntungan kecil api dapat menghindari dari volatilitas pasar dalam semalam, umumnya dilakukan selama beberapa jam.
3. Swing Trading
Sementara jenis ini bertujuan untuk mengikuti tren janggal pendek hingga menengah, umumnya trader memegang posisi sekitar 1 sampai 30 hari. Cocok dimainkan bagi trader yang punya kesibukan atau pekerjaan lain karena tidak perlu mengkhawatirkan naik turunnya harga dalam jangka waktu pendek seperti sebelumnya.
Crypto tidak dipegang secara harian, tapi jika tetap mengikuti tren dan mengecek analisis hariannya akan sangat membantu meningkatkan peluang keuntungan yang optimal.
4. Position Trading
Dalam strategi ini trader harus fokus terhadap perubahan harga jangka untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Trader akan memegang harga dan cenderung menahan posisi dalam jangka waktu lama.
Meskipun begitu, trader juga perlu menganalisis grafik harga mingguan untuk mengevaluasi trend pasar. Namun biasanya trader tidak perlu khawatir terhadap fluktuasi harga yang kecil karena paling penting fokus terhadap tren pasar utama.
Jual beli mata uang kripto bisa dibilang susah susah gampang. Namun sebagai pemula, pastikan sudah tahu dan memahami dasar-dasarnya terlebih dahulu agar dapat menentukan jenis yang tepat untuk bertrading. Trading crypto untuk pemula bisa dimulai dengan mencoba scalping.