Lampu bohlam autovision saat ini banyak dipakai dalam berbagai kendaraan roda 2. Lampu ini memiliki beragam kelebihan jika dibandingkan dengan jenis lampu lain. Terutama dari sisi daya listrik.
Perlu diketahui bahwa komponen ini terus mengalami perkembangan dari tahun ke tahun. Faktanya, hal tersebut berkaitan dengan 2 hal, yaitu konsumsi daya listrik dan tingkat penerangan.
Kedua hal tersebut harus menjadi pokok utama untuk menciptakan sebuah lampu bohlam di era modern. Apalagi, penggunaannya adalah untuk kendaraan, baik roda 2 atau roda 4.
Sejarah Bohlam Autovision yang Perlu Diketahui
Awalnya, bohlam halogen telah ada sejak tahun 1959 lalu. Perlu diketahui bahwa bohlam merupakan salah satu jenis dari lampu pijar. Artinya, lampu ini berkaitan dengan filamen tungsten yang dibungkus kaca.
Di dalamnya, terdapat beberapa campuran gas seperti nitrogen, krypton, serta argon. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, campuran gas tersebut mengalami beberapa perubahan untuk mendapatkan hasil optimal.
Setelah diperkenalkan, bohlam halogen langsung populer karena memiliki beberapa kelebihan. Banyak orang menilainya memiliki daya penerangan lebih baik. Apalagi, masa pakainya juga jauh lebih lama dari bohlam umumnya.
Menariknya, bohlam autovision kemudian banyak diaplikasikan kepada kendaraan roda 2 dan roda 4. Perkembangan teknologi kemudian membuat lampu halogen memiliki generasi yang lebih baru saat ini.
Cara Kerja dari Bohlam Halogen
Halogen akan mengalirkan listrik sehingga membuat filamen tungsten menjadi panas. Biasanya, suhu yang dicapai berada pada angka 2.000 derajat celcius. Setelah itu, bohlam akan membara.
Bara terang tersebut kemudian menjadi cahaya terang yang bisa dipakai. Namun, lampu pijar umumnya memiliki masa pakai relative singkat. Apalagi, filamen tungsten bisa menguap dan menipis seiring dengan penggunaannya.
Namun, halogen memiliki beberapa pengembangan melalui teknologi baru. Salah satu hal penting dalam pengembangan tersebut adalah pengurangan pada proses penguapan filamen. Jadi, pengikisan bisa ditekan pada tingkat maksimal.
Gas ini dipakai karena mampu mengurangi siklus penguapan partikel tungsten dari adanya pembakaran filamen. Dengan mekanisme seperti ini, maka dapa pakai bohlam bisa lebih lama dari lampu umumnya.
Kelebihan Halogen yang Perlu Dipahami
Ada beberapa alasan mengapa halogen kemudian dipakai dalam lampu pijar. Setidaknya, ada dua alasan utama, yaitu daya pakai dan harga lebih murah. Berbeda dengan lampu pijar pada umumnya.
Seperti yang sudah Anda ketahui sebelumnya, halogen telah dibuat dengan pengembangan teknologi terbaru. Daya pakainya jauh lebih lama karena mampu mengurangi pengikisan yang terjadi pada filamen.
Di sisi lain, meskipun daya pakainya lebih lama harganya justru lebih murah. Perlu Anda ketahui bahwa penggunaan teknologi mendorong industrialisasi secara massif. Itulah mengapa bohlam halogen bisa memiliki harga murah.
Di sisi lain, masyarakat juga sangat menerima halogen dengan baik. Daya penerangan lebih baik serta usianya lebih lama sangat diminati. Wajar jika saat ini halogen mendominasi kebanyakan lampu pijar.
Komponen yang Ada di Halogen
Karena dibuat dengan teknologi lebih baru, maka ada beberapa penambahan komponen. Tentu tujuannya adalah memperbaiki pengikisan pada filamen. Berikut beberapa komponen yang ada di halogen.
1. Warna
Warna pada bohlam pada dasarnya dibedakan berdasarkan tingkat suhunya. Ada dua warna yang bisa terjadi dalam suhu tersebut. Warna kuning disediakan pada suhu 3000 Kelvin dan putih pada 5000 Kelvin.
2. Kabel relay
Di beberapa merek juga disediakan kabel relay. Hal tersebut untuk mengatasi daya halogen yang terlalu tinggi. Perlu diketahui bahwa tegangan daya tersebut berpengaruh terhadap tingkat penerangan lampu.
Bohlam halogen saat ini telah banyak tersedia dengan berbagai merek. Kebutuhannya sangat besar karena industry otomotif juga besar. Salah satunya adalah bohlam autovision dengan daya penerangan baik.