Anda sudah bekerja? Maka perlu mempelajari bagaimana cara menghitung saldo BPJS Ketenagakerjaan. Saat ini, pemerintah telah berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, salah satunya dengan membuat program BPJS.
BPJS memiliki kepanjangan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dimana jika mendaftar Anda bisa mendapatkan berbagai perlindungan, seperti kesehatan. Banyak masyarakat yang merasa terbantu dengan hadirnya program BPJS.
Namun, bukan hanya dalam bidang pekerjaan, masih ada satu program penting yang ditujukan untuk pekerja. Program tersebut bernama BPJS Ketenagakerjaan. Disini, negara bertanggung jawab untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi.
Tentunya tanggung jawab tersebut juga disesuaikan dengan kondisi keuangan negara. Karena Indonesia merupakan negara berkembang, maka program jaminan sosialnya masih berdasarkan funded social security atau masih terbatas.
Begini Cara Menghitung Saldo BPJS Ketenagakerjaan
Meski masih terbatas pada masyarakat yang bekerja di sektor formal, mengetahui cara menghitung saldo adalah hal penting. Karena, BPJSTK ini bersifat wajib bagi seluruh masyarakat. Inilah beberapa perhitungan penting berdasarkan jenis-jenis programnya :
1. Jaminan Hari Tua
Setiap orang tentu akan mengalami hari tua dan tidak lagi produktif dalam melakukan segala aktivitas. Program ini untuk membantu para pekerja yang sudah berusia agar tetap mampu memenuhi kebutuhan hidup.
Penghasilan setiap bulan akan dipotong agar dapat dikembalikan ketika sudah memasuki usia 56 tahun atau pensiun, meninggal, serta cacat total tetap. Perhitungannya dapat dimulai dari berapa jumlah penghasilan Anda.
Jika sudah mengetahui jumlah penghasilan, maka perlu diketahui bahwa setiap pekerja akan mendapatkan potongan 5,7% untuk membayar iuran ini. Dimana, 2% ditanggung langsung oleh pekerja, sisanya menjadi tanggungan perusahaan.
Jadi, semisal Anda memiliki gaji sebesar Rp 6 Juta Rupiah setiap bulannya, maka iuran yang harus dibayarkan sebesar 2% dari Rp 6.000.000, yaitu Rp 120.000. Sedangkan, perusahaan akan menanggung sisanya, yaitu 3,7% dari gaji tersebut.
Maka akan diperoleh hasil sebesar 222 Ribu Rupiah setiap bulannya. Bagi perusahaan, angka tersebut tentu masih terbilang kecil. Ketika sudah mencapai usia pensiun atau sekitar 56 tahun, Anda bisa mengambil sebagian jika sudah mencapai 10 tahap bekerja.
2. Pensiun
Cara menghitung saldo BPJS Ketenagakerjaan selanjutnya, adalah JP atau Jaminan Pensiun. Berbeda dengan JHT atau Jaminan Hari Tua, hak JP akan diberikan secara berkala, artinya Anda akan tetap digaji saat menjalani hari pension nanti.
Baca Juga : TIPS TRADING FOREX
Angka yang dikeluarkan untuk membayar iuran ini lebih besar dibandingkan JHT, yaitu sebesar 3% dari pendapatan bulanan. Maka, Anda bisa langsung menghitung berapa biaya tanggungannya setiap bulan sesuai pendapatan.
3. Kecelakaan Kerja
Jaminan ini merupakan antisipasi apabila terjadi peristiwa tidak terduga ketika bekerja. Biasanya, jaminan ini sangat bermanfaat bagi para pekerja pabrik yang memiliki risiko lebih besar. Ketika mengalami kecelakaan, perusahaan akan menanggung semua biaya pengobatan.
Jika mendaftar di BPJSK, maka tanpa Anda sadari biaya tersebut berasal dari potongan pendapatan bulanan sendiri. Ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan, yaitu berdasarkan tingkat risiko:
- Sangat rendah : 0,24%
- Rendah : 0,54%
- Sedang : 0,89%
- Tinggi : 1,27%
- Sangat Tinggi : 1,74%
Dengan adanya potongan untuk pembayaran iuran tersebut, maka ketika mengalami kecelakaan saat kerja, Anda tidak perlu repot untuk mengeluarkan biaya tidak terduga. Sehingga, tidak mengganggu keuangan pribadi.
Pentingnya memiliki jaminan ketenagakerjaan agar dapat mengantisipasi hal-hal tidak terduga. cara menghitung saldo BPJS Ketenagakerjaan bisa melalui aplikasi atau mengunjungi kantor cabang terdekat di wilayah Anda.