Apabila mendengar tentang Kawasaki tentunya langsung terasosiasi dengan Ninjanya, tetapi pernahkah Anda mengetahui tentang pendiri Kawasaki. Tentunya belum banyak orang mengetahui profil di balik motor sport paling populer saat ini.
Ninja masih sangat di gemari oleh masyarakat, desainnya yang semakin sporty, kapasitas mesinnya semakin besar, dan makin nyaman untuk dikendarai. Popularitas ini semakin meningkat setelah diumumkannya varian Ninja baru di awal Juli 2021.
Ninja yang digemari oleh masyarakat itu sebenarnya satu dari sekian produk raksasa industri ini. Bahkan tidak hanya di bidang otomotif, tetapi masuk ke berbagai sektor, termasuk penerbangan. Perkembangan ini tidak lain karena fondasi yang dibangun oleh pendirinya.
Proses Awal Pendiri Kawasaki Memulai Bisnis serta Industrinya
Kawasaki Shozo adalah nama seorang pendiri dan pencetus sebuah industri raksasa yang menguasai berbagai bidang saat ini. Namun siapa sangka bahwa perkembangan industrinya tersebut tidak langsung dimulai dari hal yang besar.
Penuh perjuangan dan beberapa kali kegagalan, hingga akhirnya mampu menemukan solusi terbaik untuk mengatasinya dan perlahan meningkatkan perannya dalam dunia industri. Hingga akhirnya sekarang produknya dinikmati oleh banyak negara.
Proses awal perjuangannya tidak langsung masuk ke industri otomotif atau alat elektronik seperti saat ini. Tetapi bermula dari pengalaman berbisnis dan perdagangannya untuk menjual pakaian khas jepang, yaitu Kimono.
Kesuksesannya di kota sendiri menyebabkannya mencoba untuk mengembangkannya di luar kota, namun nasib baik belum berpihak padanya. Kapal pengangkut barangnya mengalami kecelakaan sehingga kargonya harus hilang tertelan laut.
Pengalaman tersebut tentunya memukul ekonomi Shozo, mengingat ayahnya sebagai tulang punggung keluarga telah meninggal ketika usianya 15 tahun. Dengan motivasinya untuk terus menghidupi ibu dan saudaranya, dirinya pergi menuju Tokyo.
Dirinya mendapatkan kesempatan bekerja pada pabrik gula serta mendapatkan tugas untuk mengamati rute menuju Ryuku. Pengalaman buruknya terhadap ekspedisi laut sebelumnya membuatnya berhati – hati dan lebih jeli mengamati rute.
Dirinya juga mencoba mempelajari teknologi buatan barat, terutama kapalnya karena dianggap lebih kuat serta stabil ketika berlayar. Dengan bantuan wakil menteri, Shozo bisa membangun pabrik kapalnya sendiri dan mengembangkan teknologi perkapalan yang baru.
Shozo akhirnya membuka perusahaannya sendiri pada tahun 1887 dengan nama Kawasaki Shipbuilding Corporation. Perusahaan ini kemudian diserahkan ke Matsukata Kojiro tahun 1896, yang nanti berkembang menjadi Kawasaki Heavy Industries.
Perkembangan Kawasaki Menjadi Industri Raksasa
Bermula dari mengembangkan sistem perkapalan untuk meningkatkan mobilitas masyarakat jepang, terutama industri agar lebih aman ketika menyeberang lautan, kini berkembang menjadi industri yang memproduksi berbagai teknologi terbaru.
Pengembangan pertama adalah mengenai teknologi pesawat terbang, Baru 15 tahun setelah pesawat pertama mengudara, Kawasaki telah mampu mengembangkan pabrik dengan produksi pesawat berbadan logam pertama di Jepang.
Pada tahun berikutnya berbagai departemen mulai memisahkan diri dan berfokus pada pengembangan dan produksi industri raksasa ini. Mulai dari perkapalan, penerbangan, hingga kebutuhan manufaktur seperti besi dan berbagai perlengkapan lainnya.
Industri otomotif atau motor pertama kali muncul baru tahun 1961, sekitar 74 tahun semenjak pendiri Kawasaki mulai membuka industri manufakturnya. Motor pertama kali diproduksi oleh bagian yang mengerjakan pesawat terbang.
Saat ini perkembangan industrinya menghasilkan berbagai macam produk – produk teknologi. Termasuk salah satunya kereta tercepat Shinkasen. Tidak hanya kereta apinya saja, tetapi seluruh perangkatnya, seperti sistem kontrol dan perbaikannya.
Perkembangan teknologi transportasi dan otomotif seperti Ninja yang sangat populer saat ini diproduksi oleh raksasa industri sama. Perkembangan ini tidak terlepas dari peranan pendiri Kawasaki yang tetap berusaha meskipun telah mengalami kegagalan berulang kali.